Corona Virus: Benarkah Seseram Ebola dan tidak dicover oleh Asuransi?
Pada pertengahan Januari 2020, kita dikagetkan dengan adanya sebuah virus penyebab penyakit baru yang dikenal dengan nama CoronaVirus. Virus ini mendapatkan sorotan internasional terbesar sejak wabah virus Ebola pada tahun 2014 yang lalu. Sampai saat artikel ini ditulis, angka kematian akibat Virus Corona diberitakan mencapai 1,770 jiwa.
Dalam waktu kurang dari sebulan, virus Corona sudah menyebar ke 25 negara, termasuk Jepang, Singapura, Malaysia, serta Australia. Virus yang berasal dari kota Wuhan ini mengakibatkan kepanikan massal, meningkatkan penjualan masker wajah secara drastis.
Setiap hari kita mendengar berita kematian akibat CoronaVirus dan karantina di berbagai tempat di penjuru dunia, mulai dari karantina di pulau-pulau hingga kapal pesiar. World Health Organization (WHO) juga telah memberikan status waspada terhadap kondisi penyebaran virus Corona saat ini.
Tetapi benarkah virus Corona sangat mematikan? Seberapa berbahayakah virus ini, dan bagaimana mencegah penularannya? Dan jika tertular, apa yang harus dilakukan? Apakah benar asuransi tidak mencover penyakit virus Corona?
Apa itu Virus Corona?
Corona Virus sendiri sebenarnya bukan merupakan virus baru. Tapi, jenis Virus Corona yang dimaksud ini adalah yang baru saja bermutasi sejak akhir 2019. Karenanya, nama resmi virus ini adalah novel CoronaVirus 2019, dimana ‘novel’ artinya baru. Virus yang berasal dari kota Wuhan di RRC ini disinyalir berasal dari kelelawar atau makanan laut seperti ikan dan kerang, tapi info lebih jelasnya masih belum diketahui secara lengkap. Yang jelas, sebenarnya virus Corona itu sangat umum dan pada umumnya menyerang organ paru-paru.
Menurut studi kasus, gejala dari Virus Corona ini biasanya muncul dalam 2-14 hari setelah adanya paparan. Biasanya pihak yang terinfeksi virus ini memiliki gejala seperti demam, batuk dan sesak napas. Para pasien yang sudah terinfeksi Virus Corona juga mengalami rasa lelah, batuk, tidak nafsu makan, sakit tenggorokan, mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih berat dapat menyebabkan pneumonia, gangguan jantung, gagal ginjal, dan bahkan kematian seperti yang banyak diberitakan akhir-akhir ini.
Apa Hubungan Virus Corona dengan wabah SARS yang kembali timbul?
Beberapa orang tak habis pikir mengapa wabah SARS, yang menghebohkan di tahun 2003 yang lalu, kembali muncul bersamaan dengan merebaknya Virus Corona. Yang tidak disadari banyak orang tersebut adalah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit yang diakibatkan oleh Virus Corona. Maka itu tidak heran jika kedua nama ini terus berduet mengisi berita-berita terkini di masyarakat.
Bagaimana Penularan Virus Corona?
Mungkin Anda masih ingat dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ketika sekolah, yang membahas perbedaan virus dengan bakteri. Lain dengan bakteri, virus tidak bisa dianggap 100% mahkluk hidup, karena virus memerlukan inang untuk dapat berkembang biak. Seperti virus-virus lainnya, Corona Virus bersifat parasit atau merugikan inangnya.
Menurut penelitian terbaru sampai artikel ini ditulis, Virus Corona dapat menular melalui cairan tubuh. Misalnya, orang yang terinfeksi Virus Corona batuk atau bersin, kemudian tetesan cairan tubuhnya yang dikeluarkan melalui batuk/bersin tersebut mengenai hidung/mata/mulut orang lain.
Sempat beredar pula berita yang mengatakan bahwa orang sehat dapat menjadi pembawa virus ini. Ada juga beberapa orang yang entah karena struktur biologis tubuhnya yang sedemikian rupa mengakibatkan mereka menjadi super spreader atau ‘penular hebat’. Para penular hebat ini bisa menyebarkan virus lebih banyak daripada orang-orang lainnya.
Jadi apa Kesimpulannya? Bagaimana mengobati penyakit akibat Virus Corona ini?
Pada dasarnya, masih banyak yang belum kita ketahui persis mengenai penularan Virus Corona ini. Pengobatan atau vaksin spesifik Virus Corona juga belum ditemukan sampai saat ini. Yang terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah waspada. Selain menjaga kondisi tubuh kita (karena virus lebih sulit menjangkiti tubuh yang berdaya tahan kuat), kita juga perlu rajin mencuci tangan atau menggunakan disinfektan/hand sanitizer.
Jika ternyata Anda sudah mengalami gejala-gejala seperti yang tertulis di atas, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Kabar baiknya, virus ini tidak semematikan wabah-wabah sebelumnya seperti Ebola (2014) dan SARS (2003). Jadi penanganan yang cepat dapat menyembuhkan pasien.
Benarkah penyakit ini tidak dicover Asuransi?
Bagi para pembaca yang sudah memiliki asuransi atau sudah paham dengan asuransi mungkin mengetahui bahwa yang namanya wabah itu pada umumnya tidak dicover oleh asuransi. Pernyataan ini tertulis di dalam polis asuransi dan menyebabkan banyak nasabah asuransi kecewa. Silakan chat konsultan kami untuk melihat contoh polis tersebut.
Ajaibnya, di tengah kericuhan seputar wabah Corona ini, partner asuransi kami yaitu Generali langsung mengeluarkan public statement yang menyatakan bahwa Generali menanggung pengobatan pasien Virus Corona. Mendengar ini, para klien kami sangat puas dengan pilihan asuransi mereka!
Sudahkah Anda memilih asuransi yang tepat? Chat konsultan kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Generali.
Our Bestselling Product: Global Medical Plan 2.0
Mengcover medical check up dan rawat jalan
Tentang Medis Internasional
Kami adalah tim konsultan yang membantu warga Indonesia mempersiapkan diri untuk suatu saat berobat di luar negeri.
Para nasabah kami mengandalkan kami untuk mendapatkan rekomendasi Dokter Terbaik serta perawatan VIP tanpa biaya di rumah sakit mancanegara.
Kami memastikan seluruh nasabah kami dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada proses penyembuhan mereka, sementara kami yang mengurus keperluan keuangannya.
Lindungi diri Anda dan keluarga. Bekali diri dengan informasi bermanfaat sebelum terlambat.