FAQ
FAQ: Frequently Asked Questions
Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan oleh masyarakat Indonesia mengenai pilihan berobat di luar negeri.
Berapa banyak orang Indonesia yang Berobat di Luar Negeri?
Menurut Ketua Kongres Dokter Bedah Paul Tahalele, ada 600 ribu warga Indonesia berobat ke luar negeri pada tahun 2013. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Baru-baru ini Berita Satu melaporkan ada sekitar satu juta warga Indonesia yang berobat ke luar negeri pada tahun 2016.
Ke mana saja tujuan (destinasi) berobat orang Indonesia di Luar Negeri?
Beberapa negara target favorit pasien asal Indonesia adalah Singapura, Malaysia, China, beberapa negara di Eropa dan Amerika. Untuk Amerika terutama, para pemerhati dunia medis internasional mengetahui bahwa pasien yang berobat ke Amerika Serikat dapat memperoleh lebih banyak pilihan dan variasi obat kanker.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk berobat di Luar Negeri?
Departemen Kesehatan memperkirakan pasien Indonesia menghabiskan biaya Rp 100 trilliun untuk berobat di luar negeri. Penyakit yang paling sering diderita orang di Asia adalah kardiovaskular, kanker, serta berbagai penyakit pencernaan. Salah satu yang memakan biaya terbanyak adalah penyakit kanker. Untuk mengetahui rata-rata biaya yang diperlukan oleh pasien kanker yang berobat di luar negeri, silakan lihat perhitungan Biaya Berobat untuk pasien Kanker di Luar Negeri.
Apa benar bahwa Indonesia kekurangan Dokter Bedah?
Berbagai berita di media massa maupun social media telah sering membahas kurangnya jumlah dokter di Indonesia. Sebagai contoh, jumlah dokter bedah saraf di Indonesia saat ini hanya 100 dokter, dan mereka bertempat di 12 provinsi saja. Menurut informasi terakhir, hanya ada 20 orang dokter bedah vascular di Indonesia. Setiap tahun rata-rata Indonesia menghasilkan 2000 dokter baru, namun karena pertumbuhan penduduk dan kesadaran mencari pertolongan medis semakin besar, maka kebutuhan dokter terasa semakin akut.
Saya ingin berobat di luar negeri tapi takut biayanya mahal. Apakah ada cara lain atau solusi tertentu?
Secara umum, berobat di luar negeri akan memakan biaya lebih banyak daripada berobat di dalam negeri. Untuk dapat menikmati perawatan medis di luar negeri, Anda dapat mempersiapkan asuransi kesehatan sejak dini atau sebelum sakit. Asuransi untuk berobat di luar negeri berbeda dengan asuransi kesehatan dalam negeri yang biasa. Anda perlu teliti dalam mencari informasi yang lebih detail mengenai produk asuransi yang ditawarkan. Carilah limit tahunan yang besar juga syarat dan ketentuan yang jelas, serta masa berlaku yang panjang.
Saya ingin berobat ke luar negeri tapi tidak tahu harus ke mana. Apa yang harus saya lakukan?
Setiap negara dan rumah sakit luar negeri memiliki spesialisasi untuk penyakit tertentu. Penanganan penyakit yang baik juga sangat tergantung oleh diagnosa yang tepat. Dokter yang tepat akan memperbesar kemungkinan pasien untuk sembuh. Oleh karena itu Anda perlu terhubung dengan sumber informasi medis yang tepat dan siap membantu Anda di saat-saat darurat, dimana Anda akan kesulitan berpikir jernih maupun mencari informasi. Layanan ini dapat membantu Anda untuk mencari dokter terbaik di seluruh dunia secara gratis untuk setiap penyakit yang terdiagnosa.
Jika mengidap kanker payudara, saya harus berobat di negara mana?
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi wanita Indonesia. Negara-negara destinasi berobat pasien Indonesia seperti Singapura, Malaysia, dan Amerika selama ini dinilai cukup baik dalam menangani kanker payudara, karena penyakit ini tidak terlalu langka. Apalagi jika sudah dideteksi sejak dini, kemungkinan sembuh akan menjadi semakin besar. Perlu diwaspadai jika kanker payudara sudah mencapai stadium lanjut, maka Anda harus mempertimbangkan pilihan yang ada.
Anak saya akan kuliah di luar negeri, apakah saya membutuhkan asuransi di luar negeri?
Pada umumnya jika anak Anda kuliah di luar negeri, universitas tempat anak Anda akan belajar biasanya mewajibkan Anda untuk membeli asuransi rekanan mereka. Anda tentu perlu membaca syarat dan ketentuan yang berlaku, limit atau batas klaim tahunan, kemudahan klaim, masa berlakunya asuransi, serta rincian manfaat yang tertera di dalamnya. Jika kelak anak Anda akan bekerja di luar negeri dan masa berlaku asuransi sekolahnya sudah habis, Anda perlu menyarankan anak Anda untuk mengecek manfaat asuransi di tempat kerjanya tersebut. Jika tidak mencukupi, Anda dapat mempertimbangkan solusi hemat berikut ini.