Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian wanita tertinggi di Indonesia. Setidaknya satu dari lima wanita yang meninggal setiap tahunnya dikarenakan kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, kemungkinan harapan hidup 5 tahun lagi bagi penderita kanker payudara stadium II lebih besar dari 90%, dan 72% bagi penderita kanker payudara stadium III. Sayangnya, angka ini menurun drastis menjadi 22% ketika pasien dinyatakan menderita kanker payudara stadium IV.

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan diagnostic rutin melalui Mammography, Ultrasonography, atau MRI payudara. Sayangnya, seringkali pasien baru mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker payudara setelah kanker tersebut mencapai stadium lanjut.

Jika Anda atau orang yang Anda sayangi terkena kanker payudara stadium lanjut, apa sajakah pilihan yang tersedia? Belum lama ini, tepatnya tahun 2013, sebuah perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat bernama Genentech (anak perusahaan Roche Group) melahirkan obat kanker payudara mutakhir bernama Kadcyla.

Obat hasil penelitian selama 30 tahun ini mampu memberikan kemoterapi langsung pada sel kanker, tanpa melukai sel-sel non-kanker, sehingga efek samping yang disebabkannya jauh lebih ringan dibandingkan obat-obat kanker payudara lainnya. Menurut penelitian, Kadcyla dapat memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara agresif atau stadium lanjut, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Berdasarkan riset Breastcancer.org, Kadcyla yang digunakan bersamaan dengan obat Perjeta juga terbukti lebih ampuh jika dibandingkan dengan standar pengobatan kanker payudara pada stadium lanjut maupun sejak stadium dini.

Selain Kadcyla, ada obat lain bernama Ibrance yang dirilis oleh Pfizer di tahun 2015. Secara garis besar, cara kerja Ibrance adalah dengan mematikan molekul-molekul yang membantu pertumbuhan sel kanker. Ibrance lebih ditujukan untuk wanita penderita kanker payudara stadium IV (HR+/HER2-)yang sudah mengalami menopause dan belum menerima terapi endokrin.

Lantas, berapa harga obat-obat tersebut?

Dengan manfaat yang sangat luar biasa, tidak mengherankan jika obat-obat tersebut memiliki harga yang relatif cukup mahal. Untuk Ibrance, harganya mencapai USD 9,850 untuk penggunaan per bulan atau sekitar USD 99,585 (IDR 1.33 Milyar) untuk menyelesaikan satu rangkaian terapi.

Kasus ini tidak jauh berbeda dengan Kadcyla. National Health Service (NHS) of United Kingdom alias BPJSnya Inggris awalnya menolak menyediakan Kadcyla karena harganya mencapai £90,000 atau sekitar IDR 1.5 Milyar untuk satu pasien selama 14 bulan saja. Sementara itu, Perjeta memiliki harga sekitar £60,000 atau sekitar IDR 1 Milyar. Baru-baru ini, Kadcyla kembali terancam tak tersedia lagi bagi pasien BPJS Inggris karena tidak adanya kesepakatan harga dengan pihak Roche.

Perlu diketahui, harga obat kanker rata-rata hanya merupakan 24% dari total biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan melawan penyakit kanker. Tidak seperti kanker payudara stadium III ke bawah, kanker payudara stadium IV membutuhkan masa pengobatan yang panjang, tidak dapat dibatasi dan dapat mencapai waktu hingga bertahun-tahun. Kondisi ini yang menyebabkan besarnya dana yang harus siap dikucurkan oleh pasien maupun keluarga pasien demi mempertahankan hidup pasien.

Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan serta teknologi medis, kemungkinan penyakit-penyakit kategori ganas terobati menjadi lebih besar, terutama jika ditemukan sejak dini. Lantas, apa yang menjadi penghalang terbesar dalam mengobati penyakit-penyakit ganas tersebut? Minimnya informasi dan tentunya, dana.

Jika hal ini belum terjadi pada Anda maupun orang-orang yang Anda sayangi, persiapkan diri Anda dengan melakukan pencegahan dan perencanaan keuangan yang tepat. Jika dana tidak menjadi masalah untuk Anda, Anda dapat menjadikan diri Anda anggota yang berhak menerima informasi medis eksklusif dari Best Doctors, yang dapat memberitahu Anda lokasi dokter-dokter terbaik dunia untuk kanker payudara maupun penyakit-penyakit lainnya.