Mengenali Gejala Kanker Darah, Anda mungkin dapat menyelamatkan Keluarga Tercinta
Kanker Darah: Apakah Mematikan?
Belum lama ini (April 2019) terdengar kabar mengenai mantan ibu negara kita, Ibu Ani Yudhoyono, yang berobat di Singapura atas saran dari dokter kepresidenan Indonesia. Beliau didiagnosa menginap penyakit kanker darah. Seketika, perhatian orang-orang terhadap penyakit tersebut menjadi semakin kuat.
Penyakit apa sebenarnya kanker darah itu? Apa sih penyebab penyakit kanker darah? Bagaimana mengobati penyakit kanker darah ini? Penting sekali bagi kita, di era informasi ini, untuk mengenali berbagai macam ancaman terhadap kesehatan kita sedini mungkin, sehingga kita dapat segera bertindak.
Apa itu penyakit kanker darah?
Sebenarnya istilah kanker darah itu masih terlalu umum, karena belum menunjukkan secara spesifik sel darah mana yang terjangkit kanker. Secara umum ada tiga jenis kanker darah yang paling banyak diberitakan, antara lain Leukemia, Myeloma, dan Lymphoma. Dari video penjelasan Pak SBY tidak dijelaskan persisnya kanker darah jenis apa yang dihadapi Ibu Ani, tapi tidak ada salahnya jika kita sedikit mengenal penyakit yang satu ini.
Leukemia
Salah satu jenis kanker darah yang sering didengar, Leukemia, seperti yang diderita oleh Shakira putri dari penyanyi Denada, adalah kanker yang erat kaitannya dengan sel darah putih serta jaringan tubuh yang memproduksi sel darah. Sel darah putih merupakan salah satu sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari infeksi maupun serangan sel asing, alias tentara pelindung tubuh kita. Sel darah putih kita diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Menurut Mayo Clinic, pada pasien penderita Leukemia, sumsum tulang belakangnya memproduksi sel darah putih yang tidak normal dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Leukemia ini merupakan penyakit yang kompleks. Meski umumnya menyerang sel darah putih, ada beberapa jenis leukemia yang bermula di sel darah yang lain. Menurut American Cancer Society, ada beberapa jenis Leukemia tergantung dari akut (berkembang cepat) atau kronis (berkembang lambat) pertumbuhan sel kankernya. Leukemia juga tergantung dari asalnya, apakah bermula di sel myeloid (sumsum tulang) atau sel lymphoid (sistem limpa). Untuk lebih lengkapnya, Anda harus diskusi langsung dengan dokter yang ahli menangani penyakit leukemia ini.
Lymphoma
Penyakit kanker darah lainnya, Lymphoma, adalah kanker yang berawal dari suatu bagian dari sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit ini merupakan bagian integral dari sistem kekebalan tubuh kita. Umumnya Lymphoma dibedakan lagi menjadi dua jenis penyakit yaitu Non-Hodgkin lymphoma dan Hodgkin lymphoma. Secara jumlah hitungan kasus, Non-Hodgkin lymphoma lebih umum ditemui jika dibandingkan dengan Hodgkin lymphoma.
Perbedaan utama antara Non-Hodgkin dan Hodgkin Lymphoma adalah jenis limfosit yang dipengaruhi. Kedua penyakit ini dapat dibedakan apabila sel kanker diteliti dengan menggunakan mikroskop. Jika terlihat di mikroskop ada sel abnormal yang disebut sel Reed-Sternberg, maka penyakit itu dikategorikan sebagai Hodgkin lymphoma. Jika sel Reed-Sternberg tidak ada, penyakit itu dikategorikan sebagai non-Hodgkin lymphoma.Selain dua jenis lymphoma yang telah disebutkan, ada beberapa jenis lymphoma lainnya yang bisa dideteksi melalui tes laboratorium. Penting sekali bagi tenaga medis untuk mendiagnosa Lymphoma secara tepat, karena pengobatan masing-masing jenis lymphoma sangat berbeda.
Pada penyakit non-Hodgkin Lymphoma, lebih dari tujuh puluh persen pasien penderitanya berusia diatas 55 tahun. Hodgkin Lymphoma biasanya diderita orang berusia 20 sampai 40 tahun, dan 50 tahun keatas. Seperti leukemia, penyebab Lymphoma juga tidak diketahui dengan pasti sampai saat ini. Gejala lymphoma antara salah satunya adalah pembengkakan di kelenjar limpa. Jadi kita semua perlu berhati-hati jika di leher atau ketiak ada pembengkakan, kemungkinan berkisar dari adanya infeksi hingga bisa juga dicurigai terkena lymphoma.
Myeloma
Myeloma, yang ketiga, adalah kanker darah yang menyerang sel plasma dalam darah. Sel plasma ini adalah bagian dari sel darah putih yang menghasilkan antibodi. Tubuh kita perlu antibodi untuk
melawan penyakit maupun infeksi. Jadi jika seseorang terkena myeloma, sistem kekebalan tubuhnya akan melemah dan orang tersebut akan mudah sekali terkena infeksi.
Mengenali Gejala Kanker Darah
Tidak ada salahnya untuk kita selalu berhati-hati dan waspada terhadap kondisi tubuh yang tidak seperti biasanya. Untuk penyakit kanker darah yang satu ini, siapa tau kita bisa mengenali gejalanya di awal sehingga bisa menanganinya di tahap yang lebih dini, jika (amit-amit) penyakit tersebut menyerang.
Gejala-gejala paling umum dari kanker darah antara lain:
- demam hingga mengigil
- sering merasa kecapekan dan badan terasa lemah
- hilang nafsu makan, mual
- berat badan menurun secara tidak wajar
- berkeringat di malam hari
- rasa sakit di tulang atau persendian
- perut terasa sakit atau tidak nyaman
- sakit kepala
- sering kehabisan napas
- sering infeksi
- kulit gatal atau merah-merah atau ruam-ruam atau lebam-lebam (ini adalah gejala yang terjadi pada Shakira putri Denada, dimana Denada melihat putrinya lebam-lebam setelah pulang dari liburan, dan disusul dengan demam tinggi)
- ada benjolan atau bengkak di leher, di bawah ketiak, maupun selangkangan
Untuk gejala terakhir, coba perhatikan beberapa gambar di bawah ini untuk mengenal titik-titik limpa pada tubuh kita. Jika benjolan-benjolan berada tepat di titik-titik tersebut, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri atau keluarga kita ke dokter segera.Jangan menunda diri melakukan pengecekan kesehatan. Sekarang ini sudah ada asuransi rawat jalan perorangan yang bisa Anda manfaatkan jika terjadi gejala-gejala mencurigakan seperti di atas yang harus segera diperiksa dokter. Ingin medical check up dicover oleh asuransi Anda? Coba Anda lihat fitur asuransi yang satu ini.
Apakah Kanker Darah merupakan penyakit Keturunan (Genetik)?
Menurut penjelasan Colin Phipps Diong, konsultan hematologi, kanker darah merupakan penyakit
genetik namun tidak diturunkan oleh orang tua kepada anaknya.Bingung? Bukankah genetik itu menurun?
Colin menjelaskan lebih lanjut bahwa jika seorang penderita hamil, maka bayinya akan baik-baik saja, tidak seperti jenis kanker lain yang akan mempengaruhi sang bayi secara otomatis. Penjelasan ini lebih jelas, dan juga didukung oleh keterangan dari Ibu Ani Yudhoyono mengenai penyakitnya dari artikel ‘Tak Ada Riwayat Keluarga yang Sakit Seperti Ani Yudhoyono’ oleh Tribunnews.com. Ibu Ani menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang mengalami sakit kanker darah seperti dirinya.
Adakah penyebab lain penyakit Kanker Darah?
Biasanya, ‘bakat’ atau kecenderungan dari suatu penyakit dianggap sudah ada ‘dari sononya,’ kemudian ditambah lagi dengan faktor lain seperti lingkungan, pola makan, dan gaya hidup, sehingga menyebabkan timbulnya penyakit tersebut. Beberapa penelitian menggarisbawahi hubungan antara gaya hidup dengan penyakit kanker, misalnya merokok akan memperbesar resiko kanker paru dan minum alkohol akan memperbesar resiko kanker liver.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Kanker Darah?
Benarkah merokok dan minum alkohol dapat menyebabkan penyakit kanker darah?
Nyatanya, tidak ada kaitan antara merokok dan konsumsi alkohol terhadap penyakit kanker darah. Saat ini penelitian masih terus berlanjut untuk menemukan sebab musabab penyakit kanker tersebut timbul dalam tubuh manusia. Tapi sejauh ini, para pakar sepakat bahwa kanker darah merupakan penyakit yang tak terduga.
Bagaimana cara Mengobati Kanker Darah?
Di jaman yang sudah sangat modern seperti sekarang ini, tentunya teknologi kesehatan sudah semakin maju dan penyakit seperti kanker darah dapat ditangani dengan lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya. Pengobatan kanker darah sendiri tergantung oleh jenisnya dan juga oleh tingkat keparahan atau stadium kanker tersebut.
Beberapa treatment yang biasa dilakukan untuk mengobati kanker darah antara lain transplantasi stem cell, kemoterapi, dan terapi radiasi. Terkadang pasien juga memerlukan transfusi darah jika tubuh pasien tidak bisa memproduksi sel darah yang cukup. Pasien leukemia misalnya, yang sel sumsum tulangnya terganggu sehingga tidak bisa memproduksi darah seperti orang normal pada umumnya, sangat memerlukan transfusi darah. Kemoterapi sendiri dapat berefek negatif terhadap sel sumsum tulang yang memproduksi darah, sehingga juga menyebabkan perlunya transfusi darah untuk pasien.
Selain beberapa jenis treatment atau pengobatan di atas, ada beberapa pasien kanker darah yang
disarankan melakukan immunotherapy atau terapi imunitas. Terapi ini bertujuan untuk mengembangkan sistem imunitas tubuh pasien sendiri untuk melawan kanker.
Benarkah Operasi tidak diperlukan untuk Mengobati Kanker Darah?
Operasi terkadang diperlukan untuk mengobati kanker darah. Untuk kasus-kasus tertentu, pasien disarankan melakukansplenectomy atau pengangkatan spleen/limpa demi pengobatan kanker darah.
Pengobatan kanker darah sangat tergantung pada jenis kanker darah yang didiagnosa, karena kanker
darah punya variasi yang banyak sekali. Karenanya, penting sekali bagi pasien untuk mendapatkan
diagnosa yang tepat, akurat, dan sedini mungkin sehingga pasien mempunyai waktu lebih untuk
melawan penyakit kanker darah tersebut. Disinilah peranan Best Doctor akan menjadi krusial untuk
Anda, selain menghemat waktu yang sangat berharga, juga memastikan pengobatan yang optimal untuk Anda atau keluarga.
Berapa Biaya pengobatan Kanker Darah?
Biaya pengobatan kanker darah sangat variatif, karena tergantung dari beberapa faktor. Pada stadium apakah pasien didiagnosa, kondisi pasien, jenis kanker darah yang diderita pasien, serta tempat pengobatan akan sangat berpengaruh terhadap besarnya biaya pengobatan kanker darah tersebut.
Menurut perkiraan Leukemia & Lymphoma Foundation di Singapura tahun 2017, pengobatan leukemia sendiri dapat memakan biaya sebesar SGD 70,000 hingga SGD 100,000 per pasien. Dengan kurs saat artikel ini ditulis sebesar SGD 1 = IDR 10,500, maka jika dirupiahkan biaya pengobatan leukemia tersebut memakan biaya rata-rata sebesar IDR 735 juta sampai dengan IDR 1 Milyar lebih.
Bisakah biaya pengobatan Kanker Darah lebih mahal lagi?
Tentu bisa, apalagi jika kanker darah tersebut mengakibatkan kerusakan di organ tubuh lainnya atau terjadi relapse yang artinya kanker darah timbul
lagi setelah pasien dinyatakan sembuh. Belum lagi jika ada pilihan treatment baru yang lebih canggih
dengan obat-obatan yang lebih mahal. Jangan lupakan juga peran inflasi dan kenaikan biaya-biaya medis di tahun-tahun ke depan.
Anda bisa saja menabung untuk dana darurat, atau mengandalkan BPJS. Tapi jika Anda ingin punya pilihan untuk berobat di luar negeri, Anda tentu tidak bisa mengandalkan BPJS.
Apa yang bisa Kita Lakukan untuk Menghadapi Penyakit Kanker Darah?
Pertama-tama kita bisa menjaga pola makan dan hidup sehat, tapi sayangnya kanker darah ini seperti pada kasus Ibu Ani Yudhoyono merupakan penyakit
yang tidak terduga. Bahkan konsumsi alkohol dan rokok belum tentu mempengaruhi ada tidaknya kanker darah. Oleh karena itu, cara lain menghadapi penyakit yang mungkin datang ini adalah dengan persiapan finansial yang matang.
Mengapa Menabung bukan Cara yang Tepat untuk menghadapi penyakit Kanker?
Menabung mungkin bisa menyelamatkan Anda di masa depan yang masih jauh, karena Anda punya waktu untuk mengumpulkan dananya. Namun, jika resiko penyakit terjadi sebelum dana Anda terkumpul, Anda akan terpaksa menjual hal-hal yang tidak ingin Anda jual, seperti mobil, rumah, apartemen, investasi dan sebagainya.
Kalaupun resiko kanker terjadi ketika dana sudah terkumpul, apa enggak sayang duitnya? Lebih baik dana tabungan Anda dipakai untuk Anda tamasya maupun bersenang-senang di saat pensiun, daripada diserahkan ke rumah sakit. Dengan adanya dana simpanan Anda tersebut, keinginan Anda untuk sembuh (jika, amit-amit, Anda sakit) akan semakin besar, karena Anda bisa menikmati dana tersebut dengan keluarga tercinta.
Bagaimana Cara Paling Tepat Mempersiapkan Dana Menghadapi Penyakit Kanker?
Cara yang paling cepat dan terjamin untuk melindungi diri dari kerugian finansial yang besar akibat
penyakit tak terduga seperti kanker darah ini tentunya dengan memiliki asuransi yang sesuai tagihan, anti-inflasi dan memiliki kriteria yang tidak restriktif terhadap jenis pengobatan Anda.
Mengapa harus punya asuransi yang tidak restriktif?
Karena jaman terus berkembang dan ilmu pengobatan akan terus berevolusi. Hari ini pasien disarankan kemoterapi, mungkin 10-20 tahun lagi pasien akan disarankan pengobatan yang berbeda 180 derajat. Pastikan apapun jenis pengobatan yang Anda pilih, selama dilakukan di rumah sakit yang berlisensi, biayanya akan dicover atau diganti oleh asuransi Anda.
Jika Anda bingung asuransi apa yang tepat, silakan cek laman ini.
Our Bestselling Product: Global Medical Plan 2.0
Mengcover medical check up dan rawat jalan
Tentang Medis Internasional
Kami adalah tim konsultan yang membantu warga Indonesia mempersiapkan diri untuk suatu saat berobat di luar negeri.
Para nasabah kami mengandalkan kami untuk mendapatkan rekomendasi Dokter Terbaik serta perawatan VIP tanpa biaya di rumah sakit mancanegara.
Kami memastikan seluruh nasabah kami dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada proses penyembuhan mereka, sementara kami yang mengurus keperluan keuangannya.
Lindungi diri Anda dan keluarga. Bekali diri dengan informasi bermanfaat sebelum terlambat.