Pengalaman Colonoscopy dengan Generali
Berikut ini merupakan pengalaman salah satu klien kami melakukan colonoscopy di salah satu rumah
sakit rekanan Generali di Jakarta pada bulan Februari 2019.
Apa itu Colonoscopy?
Colonoscopy adalah tindakan oleh dokter dimana sebuah kabel berkamera dimasukan ke dalam tubuh pasien melalui anus. Tujuannya untuk
memeriksa kondisi usus besar atau colon pasien, oleh karena itu prosedur ini dinamakan colonoscopy.
Semoga pengalamannya dapat membantu kita semua dalam menjaga kesehatan kita.
Pengalaman Colonoscopy menggunakan Kartu Generali
Tetap Cashless meski Tidak Menginap
Saya beberapa bulan terakhir ini setiap kali (maaf) buang air besar di kamar mandi selalu kotorannya
atau fesesnya lembek dan meninggalkan bekas di closet kamar mandi. Saya sudah coba mengurangi
makan makanan berlemak, namun tetap saja tekstur feses saya tidak membaik. Saya juga sudah
mencoba obat anti-diare namun tetap tidak membaik. Memang tidak ada rasa sakit, dan buang air selalu
lancar setiap hari, tapi saya merasa aneh karena feses yang tidak normal ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter internis. Dokter tersebut segera meng-
USG saya, dan memeriksa perut saya. Ternyata jika ditekan bagian bawah, ada terasa sakit sedikit. Saya
kira itu sakit otot biasa karena saya olahraga, tapi menurut dokter kemungkinan ada kaitannya dengan
kondisi feses saya yang selalu lembek itu.
Dokter akhirnya menyarankan saya untuk colonoscopy dan memberikan saya surat pengantar untuk
melakukan prosedur tersebut. Surat pengantar ini sangat diperlukan untuk klaim saya kelak. Saya
diberikan dua botol obat pencahar untuk diminum di malam hari sebelum prosedur colonoscopy
dilakukan. Jadi pada hari H-1 saya terakhir hanya boleh makan bubur dengan kecap pada pukul 8 malam,
lalu sejam setelahnya mulai minum obat pencahar botol pertama.
Setelah minum, saya buang-buang air terus. Memang tujuannya untuk membersihkan usus agar siap di
colonoscopy. Setelah makan bubur jam 8 tadi, saya tidak diperbolehkan makan lagi, hanya boleh minum
air putih saja sampai hari H. Pagi harinya di hari H saya kembali minum obat pencahar botol kedua untuk
membersihkan sisa-sisa kotoran yang ada di usus saya. Setelah itu saya diperbolehkan minum air putih
sampai sekitar pukul 10 pagi, setelah itu berhenti minum karena prosedur akan dilaksanakan jam 1
siang.
Sebelum jam 1 siang, saya diantar oleh suami saya ke rumah sakit. Suami saya membantu melakukan
pendaftaran dengan membawa kartu Generali dan surat pengantar dari dokter untuk prosedur
colonoscopy. Saya sendiri langsung menuju ruangan tempat colonoscopy. Sebelum prosedur
dilaksanakan, suster memberikan saya enema untuk menguras lagi sisa-sisa kotoran yang mungkin ada
di usus besar saya. Pukul 1 siang lewat sedikit, saya sudah dipasangi jarum infus di tangan untuk
mempermudah aplikasi obat bius.
Dokter anesthesi datang dan memasukkan obat anesthesia atau bius total ke tempat jarum infus di
tangan saya. Saya merasa pegal sekali, seperti yang sudah diberitahukan dokter anesthesia sebelumnya.
Ternyata tepat setelah rasa pegal itu, saya langsung terbius total. Saya bangun sekitar 10-15 menit
kemudian, mendengar dokter internis sedang menjelaskan hasil colonoscopy saya ke suami saya.
Sama sekali tidak terasa sakit menjalani colonoscopy ini, jadi jika suatu hari nanti saya perlu colonoscopy lagi,
saya merasa tidak perlu ada yang ditakutkan.
Ternyata kondisi usus besar saya cukup baik, hanya terdapat hyperemis atau kemerahan di usus yang
naik dan yang turun. Dokter juga mengatakan bahwa ia telah mengambil sel di usus ileum saya (bagian
usus yang posisinya sedikit di atas colon) untuk keperluan biopsy atau tes laboratorium.
Setelah colonoscopy, saya langsung bisa berdiri dan berjalan normal, sama sekali tidak terasa apa-apa
kecuali ada luka sedikit di tangan setelah jarum infusnya ditarik kembali. Dokter menyarankan saya
untuk kembali ke rumah sakit beberapa hari lagi untuk mengambil hasil biopsy. Saya dan suami segera
menuju ke kasir untuk menyelesaikan pembayaran.
Kami hanya menunggu sebentar, kemudian dari kasir sudah menerima laporan dari Ad Medika Generali
bahwa saya tidak perlu membayar apapun karena biaya colonoscopy sudah langsung discover full secara
cashless. Awalnya kami kira perlu reimburse alias bayar di muka baru klaim ke Generali, tapi ternyata
colonoscopy yang termasuk One Day Care ini mendapatkan manfaat coverage cashless atau bebas tunai.
Padahal tipe asuransi saya masih belum secanggih Global Medical Plan lohh hehehe…
Puas banget jadinya tidak perlu keluar uang sama sekali (parkir juga gratis :D), apalagi prosedur
colonoscopy cukup mahal, sekitar 10.5 juta. Lebih senangnya lagi, setelah tanya-tanya lagi dengan Tim
Medisinternasional, biaya konsultasi saya dengan dokter internis sebelum dan sesudah colonoscopy
masih diganti juga oleh Generali.
Namanya nasabah, pasti suka lupa manfaat asuransi setelah beli meski sudah dijelaskan berulang-ulang 🙂 . Tapi Tim Medisinternasional sabar banget mau jelasin ke saya lagi dan lagi. Karena saya gak nyangka (dan gak berharap juga) biaya konsultasi sebelum dan sesudah colonoscopy juga diganti, saya lupa minta dokter mengisi form klaim saya. Beruntung dokternya baik dan rumah sakitnya juga sangat professional, saya bisa minta form ini diisi belakangan, kemudian
diajukan ke Tim Medisinternasional untuk bantu saya klaim ke Generali.
Sebenernya sih bisa saya klaim langsung ke Generali, tapi saya manja hehehe.. yang penting jangan lupa formnya di cap rumah sakit
dan di tanda tangan oleh dokter. Intinya, tindakan colonoscopy saya dicover secara cashless, sedangkan konsultasi saya dengan dokter sebelum dan sesudahnya dicover secara reimbursement, atau bayar dulu kemudian klaim ke Generali. Klaim reimburse ini juga ternyata cukup cepat. Setelah semua dokumen lengkap, tidak sampai seminggu dana sudah ditransfer ke rekening saya.
Akhir cerita, saya balik lagi ke rumah sakit untuk konsultasi lagi dengan dokter mengenai hasil biopsy
saya. Ternyata saya mengalami infeksi di ileum, dan dokter bisa memberikan obat yang lebih tepat
berkat colonoscopy dan biopsy tersebut. Kata dokter, ini akibat makan pedas dan asem terlalu banyak,
jadi harus dikurangi deh. Setelah 3 minggu saya minum obatnya, sekarang feses saya sudah kembali
normal seperti sediakala. Dengan diagnosa yang lebih jelas seperti ini, saya senang karena saya tidak jadi
kelinci percobaan, coba-coba obat ini-itu dan belum tentu sembuh.
Awalnya saya membeli asuransi Generali adalah untuk mempersiapkan diri terhadap penyakit-penyakit
yang serem-serem seperti kanker dan sebagainya (amit-amit ya). Tapi ternyata sepanjang perjalanan
hidup kita, ada aja kondisi-kondisi yang tidak kita duga-duga. Memang sih bisa saja bayar sendiri, tapi
kalo juga discover kenapa tidak? Puas banget pokoknya sama asuransi Generali, meskipun asuransi saya
belum selevel Global Medical Plan tapi kemudahan klaim dan servisnya memuaskan. Thank you
Generali, Tim Medisinternasional, dan AdMedika!
Our Bestselling Product: Global Medical Plan 2.0
Mengcover medical check up dan rawat jalan
Tentang Medis Internasional
Kami adalah tim konsultan yang membantu warga Indonesia mempersiapkan diri untuk suatu saat berobat di luar negeri.
Para nasabah kami mengandalkan kami untuk mendapatkan rekomendasi Dokter Terbaik serta perawatan VIP tanpa biaya di rumah sakit mancanegara.
Kami memastikan seluruh nasabah kami dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada proses penyembuhan mereka, sementara kami yang mengurus keperluan keuangannya.
Lindungi diri Anda dan keluarga. Bekali diri dengan informasi bermanfaat sebelum terlambat.